You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Negeri Administratif Tanah Rata
Logo Negeri Administratif Tanah Rata
Tanah Rata

Kec. Banda, Kab. MALUKU TENGAH, Provinsi MALUKU

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA TANAH RATA (NEGERI ADMINISTRATIF TANAH RATA) KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH PROVINSI MALUKU ----- LAYANAN PEMERINTAH NEGERI SENIN - KAMIS 08.00 - 14.00 WIT, JUMAT 08.00 - 11.30 WIT, SABTU 08.00 - 12.00 WIT. ----- MARI BERSAMA MEMBANGUN NEGERI, KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI, KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI #TANAH RATA MAJU MANDIRI #PESTAR BERSAMA-SAMA KATONG WUJUDKAN TANAH RATA YANG MAJU, MANDIRI DAN MODERN DENGAN MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN POTENSI NEGERI DALAM SUASANA PERSAUDARAAN #Visi Negeri

Banda Darurat Sampah Plastik: Kader Negeri Tanah Rata dan Pulau Rhun Dibekali Pengetahuan untuk Mengubah Perilaku Warga

NURLELA S.A RUMATIGA, S.E. 09 Desember 2025 Dibaca 7 Kali
Banda Darurat Sampah Plastik: Kader Negeri Tanah Rata dan Pulau Rhun Dibekali Pengetahuan untuk Mengubah Perilaku Warga

Banda Neira Upaya menangani persoalan sampah di Kepulauan Banda terus bergerak ke arah yang lebih serius. Pada 8 - 9 Desember 2025, Yayasan BINTARI melalui Program PLASMA-B menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi 16 kader perubahan perilaku dari Negeri Tanah Rata dan Negeri Pulau Rhun. Pelatihan ini dirancang untuk melahirkan kader desa yang mampu mendampingi masyarakat dalam menerapkan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Mengapa Kader Diperlukan?

Kecamatan Banda tengah menghadapi darurat sampah plastik. Setiap hari wilayah ini menghasilkan sekitar 538 kilogram sampah plastik, jumlah yang meningkat seiring pola konsumsi masyarakat. Namun, tantangan terbesar bukan semata jumlah sampahnya, melainkan bagaimana sampah tersebut dikelola.

Hanya 29 persen sampah yang tertangani dengan baik. Artinya, 71 persen sampah masih tercecer di lingkungan. Lebih mengkhawatirkan, 35 persen sampah plastik bocor ke laut, mengancam habitat karang, penyu, hingga hiu martil serta species dilindungi yang menjadi indikator kesehatan laut Banda.

Sebagai wilayah yang ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan (KKP) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Maluku Tengah memiliki tanggung jawab khusus menjaga keberlanjutan ekosistem lautnya. Perubahan perilaku masyarakat tidak dapat dicapai hanya lewat imbauan, tetapi harus melalui pendampingan langsung dari rumah ke rumah. Karena itu, kehadiran kader terlatih menjadi kebutuhan mendesak.

“Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tapi juga membentuk kapasitas kader dalam mendampingi warga dengan cara-cara yang partisipatif dan humanis,” kata fasilitator PLASMA-B dalam sesi pembukaan.

Peran Strategis Kader

Kader bukan sekadar penyebar informasi. Mereka adalah pendamping masyarakat, fasilitator, sekaligus penggerak perubahan di tingkat akar rumput. Ada lima dimensi utama peran mereka:

  1. Edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah bagi kesehatan dan lingkungan.

  2. Fasilitasi penerapan pemilahan dan pengolahan sampah yang benar.

  3. Advokasi mendorong kebijakan dan layanan sampah yang lebih baik di tingkat desa.

  4. Monitoring perkembangan, kendala, dan respons masyarakat.

  5. Evaluasi efektivitas intervensi pengelolaan sampah.

Kader dibekali empat pesan kunci yang nantinya akan mereka sampaikan secara berulang kepada warga:
(1) memilah sampah sejak dari rumah,
(2) tidak membuang atau membakar sampah sembarangan,
(3) mengikuti layanan pengumpulan sampah desa,
(4) membayar iuran sampah untuk keberlanjutan operasional.

Hari Pertama: Memahami Akar Masalah

Pada hari pertama, peserta mendalami kondisi persampahan di Banda. Diskusi dibuka dengan mengidentifikasi jenis sampah yang paling banyak dihasilkan, kebiasaan pembuangan sampah, serta tantangan pengelolaannya selama ini.

Melalui permainan dan simulasi, peserta mempelajari perbedaan sampah organik, anorganik, hingga residu, serta dampaknya bila tidak dikelola dengan benar. Peserta juga diperkenalkan pada tujuan besar Program PLASMA-B, yaitu mengurangi kebocoran sampah plastik hingga 35 persen. Sesi diakhiri dengan pemahaman alur pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga hingga tahap akhir pengolahan.

Hari Kedua: Mengasah Komunikasi dan Pendampingan

Hari kedua difokuskan pada praktik komunikasi efektif. Peserta memainkan permainan yang menggambarkan proses perubahan perilaku—bagaimana informasi saja tidak cukup tanpa teladan dan dukungan lingkungan.

Mereka berlatih menyampaikan edukasi kepada warga melalui role play, simulasi penyuluhan, hingga menerima umpan balik dari sesama kader. Selain itu, setiap kader menyusun rencana aksi edukasi yang akan diterapkan di komunitas masing-masing. Pendekatan pelatihan menggunakan prinsip andragogi, yaitu pembelajaran yang menekankan pengalaman, kebutuhan nyata peserta, dan kontrol penuh dalam proses belajar.

Peserta dan Dampak Jangka Panjang

Sebanyak 16 peserta terdiri dari ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, hingga tokoh pemuda yang dipilih atas dasar kepercayaan serta pengaruh mereka di komunitas. Posisi ini membuat kader lebih mudah diterima ketika mendampingi rumah tangga.

Pasca pelatihan, para kader akan melakukan edukasi dari rumah ke rumah, membantu warga memahami pemilahan dan pengelolaan sampah, memberikan dukungan, dan memantau progres. Tim PLASMA-B tetap mendampingi kader melalui dukungan teknis dan motivasi.

Dengan kapasitas menjangkau sekitar 30 rumah tangga per kader, maka total 16 kader berpotensi mendampingi lebih dari 500 rumah tangga jumlah yang mewakili sebagian besar populasi di Negeri Tanah Rata dan Pulau Rhun.

Fondasi Perubahan yang Berkelanjutan

Pelatihan ini adalah pijakan awal untuk transformasi jangka panjang dalam pengelolaan sampah di Banda. Dengan kerja kader di lapangan, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya memilah, mengurangi sampah plastik, dan menjaga laut tetap bersih. Jika kader bekerja konsisten, Banda memiliki peluang besar menjadi wilayah dengan tata kelola sampah yang lebih baik, laut yang lebih sehat, dan lingkungan yang lebih layak bagi generasi mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut atau dukungan, hubungi Pemerintah Negeri Tanah Rata atau Tim PLASMA-B.

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBN 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 0,00 Rp 1.250.046.598,00
0%
Belanja
Rp 0,00 Rp 1.269.135.126,00
0%
Pembiayaan
Rp 0,00 Rp 26.026.528,00
0%

APBN 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 3.227.000,00
0%
Dana Desa
Rp 0,00 Rp 673.352.000,00
0%
Alokasi Dana Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 571.526.000,00
0%
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp 0,00 Rp 1.941.598,00
0%

APBN 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 509.432.273,00
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 384.027.353,00
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 72.996.500,00
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 159.165.000,00
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Negeri Administratif
Rp 0,00 Rp 143.514.000,00
0%