
Tanah Rata, 25 Februari 2025 – Yayasan Econusa bekerja sama dengan Pemerintah Negeri Administratif Tanah Rata menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair pada hari Selasa, 25 Februari 2025. Kegiatan ini melibatkan puluhan warga Tanah Rata, khususnya para petani sayur dan pala, yang antusias mengikuti setiap sesi. Pelatihan ini menjadi langkah nyata untuk mendukung pertanian organik yang ramah lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Acara dimulai dengan penyampaian materi oleh Darmin Sampolawa, perwakilan Yayasan Econusa, yang membahas dasar-dasar pertanian organik serta manfaatnya bagi kesehatan tanah dan hasil panen. Ia juga menjelaskan secara rinci tata cara pembuatan pupuk organik cair, termasuk pupuk daun dan pupuk buah. “Pertanian organik bukan hanya tren, tapi kebutuhan untuk menjaga kelestarian alam dan menghasilkan produk yang lebih sehat,” ujar Darmin di hadapan peserta.
Setelah sesi teori, para petani langsung diajak ke lapangan untuk praktik pembuatan pupuk. Bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana dan mudah didapat, seperti rebung, batang pisang, daun kelor, daun kalmandingan, daun lamtoro, air cucian beras, air kelapa, gula, serta bakteri EM4 sebagai pengikat fermentasi. Peserta tampak bersemangat mencampur bahan-bahan alami ini, mengikuti langkah demi langkah hingga menghasilkan pupuk cair berkualitas.
Salah satu peserta, Safrudin Lakule, petani pala asal Tanah Rata, mengungkapkan kegembiraannya. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu cara membuat pupuk sendiri dengan bahan yang ada di sekitar. Sebagai petani pala, ilmu ini menambah wawasan saya untuk meningkatkan hasil panen,” tuturnya sambil tersenyum. Antusiasme serupa terlihat dari peserta lain yang tak sabar menerapkan ilmu baru ini di lahan mereka masing-masing.
Selain pelatihan, Yayasan Econusa juga memberikan bantuan berupa bibit sayuran dan paranet sebagai stimulan bagi para petani. Bantuan ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk mengembangkan pertanian organik secara mandiri. Kepala Pemerintah Negeri Administratif (KPNA) Tanah Rata Fitra Ladjaharia turut hadir dan menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Econusa atas ilmu yang dibagikan. Semoga pertanian organik di Tanah Rata semakin maju, sehat, dan mendukung ketahanan pangan masyarakat,” katanya.
Kegiatan ini sejalan dengan tren global yang mendorong pertanian berkelanjutan. Menurut data dari Badan Pangan Dunia (FAO), penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas tanah hingga 20% dalam jangka panjang tanpa merusak ekosistem. Di Indonesia sendiri, Kementerian Pertanian terus menggalakkan metode organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya kian melambung.
Pelatihan ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga harapan baru bagi petani Tanah Rata. Dengan tangan terampil dan semangat yang membara, mereka siap membawa perubahan menuju pertanian yang lebih hijau dan produktif.