
Sebuah Masterplan untuk Menyentuh Masa Lalu, Menata Masa Depan
"Jangan mati sebelum ke Banda Neira."
– Sutan Sjahrir
Kalimat itu bukan sekadar saran wisata. Ia adalah peringatan lembut dari seorang negarawan, bahwa ada tempat di sudut timur Nusantara yang terlalu berharga untuk dilewatkan oleh siapa pun yang mencintai Indonesia.
Tempat itu adalah Banda Neira—sebuah pulau kecil dengan sejarah besar. Dan kini, kami persembahkan sebuah karya yang menjawab panggilan zaman:
Masterplan Kawasan Wisata Cagar Budaya Banda Naira.
Disusun sebagai hasil kerja kolaboratif antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Maluku Tengah dengan dukungan dari tenaga-tenaga ahli lintas disiplin ilmu, dokumen ini adalah wujud komitmen nyata untuk menjaga dan mengembangkan kawasan bersejarah ini secara terencana dan berkelanjutan.
Masterplan ini merupakan lanjutan dari riset monumental Buku Banda 3 Zaman: Berkah, Petaka, dan Harapan (2022). Lebih dari sekadar laporan teknis, buku ini adalah peta jalan masa depan—tentang bagaimana Banda bisa dijaga, dirawat, dan dihidupkan kembali sebagai kawasan wisata sejarah yang edukatif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Di antara baris-baris naskah ini, kami ajak Anda menelusuri jejak rempah, benteng kolonial, rumah tua, makam leluhur, dan tapak kaki para pahlawan. Semuanya dibingkai dalam pendekatan arsitektur, tata ruang, dan kebijakan publik yang berpihak pada sejarah dan masa depan.
Dan seperti yang pernah ditulis oleh Mohammad Hatta, salah satu tokoh yang pernah merasakan pengasingan di Banda:
"Belanda itu dungu. Sungguhpun, Naira terlampau memesona untuk sekedar dijadikan tempat bagi pengasingan tahanan politik. Tak ada kepandiran di dunia ini yang sangat aku syukuri selain ini."
Kalimat itu menggambarkan ironi yang manis: tempat yang dimaksudkan untuk menyiksa para pemikir bangsa, justru menjadi tempat mereka merenung, menulis, dan bermimpi.
Kini, giliran kita: bukan untuk diasingkan, tetapi untuk kembali—dengan pikiran yang jernih, visi yang terang, dan rencana yang matang.
Unduh, baca, dan ikutlah dalam perjalanan menata Banda: bukan sekadar sebagai lokasi wisata, tapi sebagai ruang sejarah yang hidup, di mana masa lalu, kini, dan nanti bisa bertemu dalam satu harmoni.
Dipublikasikan di website Desa Tanah Rata untuk keperluan informasi dan edukasi publik.
📘 [Klik link di bawah untuk mengunduh Masterplan Kawasan Wisata Cagar Budaya Banda Naira]

