Tanah Rata, 17 Maret 2025 – Pimpinan Puskesmas Walang, dr. Dyah Fitrah Mayasari,M.K.M memimpin kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Walang, tepatnya di Negeri Tanah Rata. Acara ini dihadiri oleh Kepala Pemerintah Negeri Administratif (KPNA) Tanah Rata Fitra Ladjaharia, Kepala Pustu Tanah Rata, perangkat negeri, serta para kader Posyandu Tanah Rata. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pelayanan Posyandu berjalan optimal sekaligus mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan posyandu bulanan.
Dalam sambutannya, dr. Dyah Fitrah menjelaskan pentingnya pelaksanaan Posyandu berbasis siklus hidup yang mengadopsi sistem 5 meja. “Posyandu tidak lagi hanya untuk balita, tetapi mencakup seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil hingga lansia,” ujarnya. Ia memaparkan, sistem 5 meja terdiri dari:
- Meja 1 - Pendaftaran: Tempat masyarakat mendaftar dan mencatat data awal.
- Meja 2 - Pengukuran: Dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan lingkar lengan atas oleh kader.
- Meja 3 - Pencatatan: Hasil pengukuran dicatat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memantau perkembangan.
- Meja 4 - Penyuluhan: Kader memberikan edukasi kesehatan sesuai kebutuhan, seperti pola makan sehat atau pencegahan stunting.
- Meja 5 - Pelayanan Kesehatan: Tenaga kesehatan memberikan layanan seperti imunisasi, vitamin A, atau pemeriksaan ibu hamil.
Dr. Fitrah juga mensosialisasikan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto. “Program ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara cuma-cuma,” katanya. Ia menjelaskan, program ini mencakup pemeriksaan rutin seperti tekanan darah, gula darah, hingga skrining penyakit kronis, yang akan diintegrasikan dengan pelayanan Posyandu dan Puskesmas. “Semua layanan Posyandu juga gratis, jadi masyarakat harus memanfaatkannya,” tambahnya.
Diskusi dalam kegiatan ini mengungkap sejumlah kendala, seperti kondisi sarana penunjang, partisipasi masyarakat, hingga data stunting yang belum sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga perlunya pembaruan data stunting di Tanah Rata agar intervensi lebih tepat sasaran.
Sementara itu, KPNA Tanah Rata, Fitra Ladjaharia, menyatakan dukungannya terhadap upaya penanganan stunting. “Tahun ini, kami fokus mendorong program intervensi stunting melalui kerja sama dengan Puskesmas dan kader Posyandu. Kami ingin anak-anak Tanah Rata tumbuh sehat dan berkualitas,” ungkapnya. Ia menambahkan, pemerintah negeri saat ini telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung penyediaan gizi tambahan bagi balita dan ibu hamil.
Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas Posyandu dan menekan angka stunting di Tanah Rata. Semua pihak berharap, kolaborasi antara Puskesmas, pemerintah negeri, dan kader Posyandu dapat memberikan hasil yang baik yang berdampak pada perbaikan kondisi kesehatan masyarakat di Tanah Rata.
Artikel ini diterbitkan oleh Tim Website Desa Tanah Rata.