Banda Neira - Yayasan BINTARI melalui Program PLASMA-B kembali menghadirkan langkah nyata dalam upaya menjaga lingkungan dan masa depan Banda. Bertempat di Aula Kantor Kecamatan Banda, workshop bertema Social and Behavior Change Communication (SBCC) serta GEDSI (Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) dalam pengelolaan sampah digelar selama dua hari, 4-5 Desember dan diikuti puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Peserta yang hadir berasal dari unsur pemerintah negeri, kelompok kerja (pokja), tokoh masyarakat dan adat, organisasi perempuan, pemuda, NGO, serta perwakilan dari sektor pendidikan, kesehatan, dan perikanan. Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti bahwa penanganan sampah membutuhkan gerakan bersama, terarah, dan inklusif.
Mengapa Workshop Ini Penting?
Sampah merupakan persoalan sehari-hari yang sering dianggap sepele, namun dampaknya sangat besar. Di Banda, sebagian masyarakat masih membuang sampah ke laut atau membakarnya di halaman rumah tanpa menyadari risiko yang mengikuti. Tindakan seperti ini dapat menyebabkan Penyakit diare dan infeksi pencernaan, Gangguan pernapasan akibat polusi dari pembakaran, Tercemarnya laut Banda yang menjadi sumber ekonomi, pangan, dan kebanggaan masyarakat.
Program PLASMA-B hadir untuk memperkuat upaya perlindungan keanekaragaman hayati Maluku Tengah melalui pengelolaan sampah plastik yang lebih baik. Melalui pendekatan SBCC, workshop ini mengajak peserta memahami cara-cara efektif mengubah perilaku masyarakat, sementara pendekatan GEDSI memastikan bahwa semua kelompok—laki-laki, perempuan, penyandang disabilitas, hingga kelompok rentan dilibatkan secara adil dalam program lingkungan.
Materi dan Diskusi yang Kuat serta Aplikatif
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan berbagai materi, di antaranya Pemahaman dasar SBCC dan strategi komunikasi perubahan perilaku, Praktik baik pengelolaan sampah yang bisa diterapkan di tingkat rumah tangga dan lingkungan, Penerapan prinsip GEDSI dalam program lingkungan, Identifikasi masalah sampah di Banda dan penyusunan solusi berbasis komunitas. Peserta juga terlibat dalam diskusi kelompok, menggambar alur masalah, serta merancang aksi bersama yang dapat dimulai di masing-masing negeri.
Harapan untuk Banda yang Lebih Bersih dan Sehat
Workshop ini diharapkan menjadi titik awal perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah secara benar. Dengan kolaborasi semua pihak, Banda dapat mengurangi pencemaran, menjaga kesehatan keluarga, dan melindungi ekosistem laut yang menjadi identitas serta sumber kehidupan masyarakat.
Pemerintah Negeri Tanah Rata menyampaikan apresiasi kepada Yayasan BINTARI dan seluruh peserta yang telah berkomitmen mengikuti kegiatan ini. Semoga ilmu dan aksi yang dibangun dalam workshop ini dapat diterapkan dan menjadi gerakan nyata menuju Banda yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.